Fungsi Tali Tross Saat Menambat Kapal

Menurut kamus bahasa indonesia tros yaitu tali pengikat kapal di haluan dan buritan kapal-kapal sandar atau tambal di bui atau dadung kapal.
Penambatan (pengikatan) kapal di dermaga paling sedikit oleh empat tali yaitu tros muka (head line), tros belakang (stren line), spring muka (forespring) dan spring belakang (back spring). Kadang-kadang untuk kapal-kapal yang besar atau pada gelombang atau arus/angin besar ditambahkan tros melintang. Hanya harus diingat agar tali-tali itu sama kencangnya.
Hubungan tros kedarat/dermaga umumnya dilakukan dengan tali buangan. Tali buangan dibuat dari tali manila atau misal dimana ujungnya diberi kantong pasir atau sebuah simpul tali sebagai

Tali Tambat Kapal / Mooring Rope

 

Tali tambat merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menahan kapal dan bangunan terapung lain dari arus, angin ataupun gelombang yang terjadi diperairan, Kapal atau perahu dikatakan tertambat apabila telah terikat ke obyek tetap seperti dermaga atau obyek terapung seperti dermaga apung. Untuk menambatkan kapal ke dermaga digunakan tali-temali.
Sebagai distributor yang menjual berbagai jenis tali kapal kami menawarkan beberapa alternatif tali tambat untuk menambat kapal anda sbb:
1) Wire Rope. Keuntungan wire rope adalah punya kekuatan atau breaking load yang tinggi, tetapi kekurangan wire rope ada 3 yaitu yang pertama bisa berkarat, yang kedua stretch properties atau kemampuan menahan gentakan yang kurang baik. Kekurangan ketiga wire rope sebagai tali tambat adalah faktor berat sehingga sulit digunakan di lapangan.

Proses Produksi Tali Kapal




Awal mulanya bahan utama pembuatan tali kapal adalah serat alami. Serat alami seperti hemp, manila, jute, katun, dan sisal didapat dari serat tanaman seperti tanaman abaca, agave, kelapa, dan lainnya . Pada jaman itu tali tambang banyak digunakan untuk menaikkan dan menurunkan layar di kapal layar.
Seiring perkembangannya, ukuran kapal semakin besar dan pemakaian lain diluar industri pelayaran menuntut tali dengan kekuatan (breaking load) yang lebih besar sehingga bahan pembuatan tali mulai bergeser dari serat ke serat serat sintetis seperti Polypropylene (PP Mono), Polyethylene (PE), Nylon dan Polyester. Saat ini untuk aplikasi yang membutuhkan tali dengan breaking load tinggi tetapi harga murah, tali PP Mono (Polypropylene Monofilament rope) adalah pilihan utama karena kombinasi diatas.